Thursday, February 19, 2009

Biarkan seluruh dunia membenci, asalkan Allah SWT menyintai...

Biarkan seluruh dunia membenci, asalkan Allah SWT menyintai...

kalam ini bermain, menari-nari tanpa arah tujuannya...
tanpa tahu kemana akhir yang ditujui, cuma mengikuti gerak rasa dan perasaan irama...

kerna aku bukannya suatu hasil tulisan sang engineer, yang tersusun rapi menunggu perlaksanaannya...
yang sudah tahu tuju sebelum bermula...

kerna bukan jua aku suatu teori matematika, yang terhsil dari pembuktian berjela-jela seorang cerdik pandai yang sentiasa berjalan menurut peraturannya...

aku cuma mengikut gerak tari irama dan bunyi suasana...
cuma menari mengikuti ombak perjalanan yang entah akan membawaku ke mana....
cuma mengikuti perasaan yang terjalin dengan erti pumbuktian sekali sekala....
cuma mengikut apa sebenarnya?

tuhan...

aku makhlukmu yang hina...
tidak berjalan mengikut aturan pencipta seluruh jagat buana...

tuhan...

maafkan diriku yang bersikap sedehana...
entah bagaimanakah akan ku mampu berjalan mengikut kehendakMu wahai sang pengarah...

sedar aku dalam khilaf, berjalan aku tanpa sedar, terbuai dalam mimpi namun menganggap diri sedang dan telah berusaha semampu mungkin...

bodoh...

langkah ku sumbing, namun dada menongkah tinggi, bangga dengan pujian yang tiada nilaian sebenar...
itu cuma bisikan untuk malerikan tumpuanmu...
itu cuma bisikan yang akan membengkokkan langkahmu...

Wahai sang pelakon di pentas tuhan yang esa, kau perlu menumpukan pada permintaan sang pengarah, kerna bisikan selain Dia tak punya apa2 makna...
hati mu tak punya apa makna, tubuhmu tak punya apa makna, apa pun yang ada, semuanya sia-sia kecuali

Hakikat sebenar yang maha perkasa, maha agung, maha indah, dan maha segala-galanya yang mulia.... andai kau dapatkan dia dapat lah segala-galanya...

tapi hakikatnya, apakah diriku menuju Mu ya Allah?
apakah langkahku untukmu ya Allah?
apakah hatiku hanya untukMu ya Allah?

3 Komentar:

Anonymous,  February 20, 2009 at 1:04 AM  

nukilan yang indah. Sukar mentafsir diri, sukar lagi mentafsir suami...hehe

Moga terus tabah dalam perjuangan tanpa henti...

Normala Hayati December 7, 2011 at 2:01 PM  

terima kasih atas peringatannya..post yang baik dan harus dijadikan tauladan....terima kasih saudara

Normala Hayati December 7, 2011 at 2:06 PM  

mohon share ya...terima kasih

Post a Comment