Semua mukmin bersaudara... bukan cuma para pendokong jemaah kita...
Ayat al-Quran :
...dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai ...
...dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,"
(Ali Imran :101 - 105)
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu...
Ayat al-Qur'an :
Rasulullah SAW bersabda: "Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat sampai bila-bila selagimana berpegang kepada kedua-duanya, kitab Allah dab Sunnah Rasulnya."
1. Memiliki paling ramai Ahli. (6.116) - Kalau kamu mengikut kebanyakan manusia di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan kamu.
2. Seolah-oleh paling besar, paling hebat, paling kaya, paling berpengaruh, paling mulia, dsb. (26.111)- Mereka(orang kafir) berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?"
3. Paling banyak kuasa (autoriti). (11.27)Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya sahaja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahawa kamu adalah orang-orang yang dusta".
(Ali Imran :101 - 105)
Pengajaran :
1. Sesiapa sahaja yang berpegang pada agama Allah maka dia telah diberi petunjuk pada jalan yang lurus. Kita mengajak bukan kepada jemaah, tetapi kepada Allah SWT.Jemaah hanyalah wasilah sbb sekarang ni tiada satupun jemaah yang boleh mengaku dirinya jama'atul muslimin, yang ada cuma jamaatu min jamaatil muslimin... (12:108),(3:79),(2:193)
2. Jangan bercerai-berai. Kita harus bersatu. Fathi Yakan mengatakan dalam bukunya, robohnya dakwah di tangan dai'e (atau tajuk lainnya Aids dalam gerakan islam), berbilang jemaah yang dilarang adalah andaikata dengan berbilangnya jemaah tadi menyebabkan mereka saling menjatuhkan antara satu sama lain. Sebab itu ia dilarang!
Ayat al-Qur'an :
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu...
...Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (kerana) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) ...
...janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim...
...Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
...janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
...janganlah sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain...
...Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya..."
(al-hujurat:10-12)
Pengajaran :
1. Semua mukmin bersaudara, maka tugas kita adalah mendamaikan antara mukmin dengan mukmin lain yang bersengketa.
2. Dilarang menghina, dilarang memburukkan, dilarang berburuk sangka, dilarang mencari-cari kesilapan dan kelemahan, dilarang menyebarkan kelemahan-kelemahan mukmin yang lain (umpat). Kalau sesama orang mukmin pun kita dilarang berbuat demikian, apatah lagi terhadap sesama da'ie!.
Sesama mukmin kita harus berlemah lembut (48.29),(5.54). Andai dengan mukmin sesama mukmin pun kita saling bertelagah mencari siapa yang banyak berbuat salah, sampai bila akan tercapainya perpaduan?
Seharusnya kita mempersibukkan diri dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan diri bukannya mencari kelemahan-kelemahan ornag lain. Kerna manusia itu tak pernah akan ada yang suci dari kelemahan dan kesalahan. Maka kalau kita ingin mencari kekurangan, pasti akan kita temui. Bukankah kita diajarkan dengan doa sebegini? (7:23)
Ayat al-Qur'an :
"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah."
Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, kerana kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya."
(ali-Imran:79)
Pengajaran :
1. Kita mengajak kepada Allah SWT bukan agar mereka menjadi pengikut kita! Kita tak menginginkan mereka ikut secara membuta tuli sahaja. Apakah mad'u yang ingin kita bina adalah mad'u yang mengikuti kita kerana tak pernah tahu apa2 selain yang kita ajarkan shj? lalu segala pendapat mereka yang menyalahi pendapat kita disesatkan dan digelar pada mereka gelaran-gelaran tak berkomitmen dsb?
Ataukah kita mengajak mereka agar kembali kepada Allah SWT lalu mereka, dari kesedaran mereka sendiri mengkaji apakah islam yang sebenarnya lalu berkomitmen dengan islam yang paling benar menurut ilmu dan keyakinan mereka?
Rasulullah SAW bersabda: "Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat sampai bila-bila selagimana berpegang kepada kedua-duanya, kitab Allah dab Sunnah Rasulnya."
(12:108)
2. Kebenaran bukan hanya berada pada kumpulan yang:
2. Kebenaran bukan hanya berada pada kumpulan yang:
1. Memiliki paling ramai Ahli. (6.116) - Kalau kamu mengikut kebanyakan manusia di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan kamu.
2. Seolah-oleh paling besar, paling hebat, paling kaya, paling berpengaruh, paling mulia, dsb. (26.111)- Mereka(orang kafir) berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?"
3. Paling banyak kuasa (autoriti). (11.27)Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya sahaja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahawa kamu adalah orang-orang yang dusta".
Kebenaran itu datang dari Allah SWT dan kembali kepadanya jua...
0 Komentar:
Post a Comment